

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA
MATA KULIAH Biologi Sel
YANG DIBIMBING OLEH
DOSEN Nana Citrawati Lestari, S.Si,
M.Pd
MUHAMMAD NORWARDANI 30612 G 4022
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI BANJARMASIN TAHUN 2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
Maha Rahman dan Maha Rahim, yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada
kita sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa pula kami haturkan ucapan terimakasih kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan batasan masalah dalam pembuatan makalah
ini, sehingga penulis dapat membuat makalah ini semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki.
Namun dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan
baik dalam segi tulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran kepada pembaca yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalah ini. Dan penulis harap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin . . . . . . . . . . . . . .
Banjarmasin,…2015
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang........................................................................ 1
2.
Tujuan...................................................................................... 3
3.
Rumusan Masalah.................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pembelahan Sel Pada Prokariotik.......................................... 4
2.
Pembelahan Sel Pada Eukariotik........................................... 5
3.
Siklus Sel............................................................................... 6
4.
Bagian Tipe Pembelahan Sel.................................................. 8
5.
Penyebab Diferensiasi............................................................ 12
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan............................................................................. 14
2.
Saran....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana
material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel,
yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak
langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel
mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali
darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel
terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang
berbeda-beda melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan
pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami
pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya
sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel-sel
yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan
pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang
sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara
itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya
dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan
sitoplasma.
Proses pembelahan sel
pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada
prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses
pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan
sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses
pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel
secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses
pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang
dihasilkan oleh pembelahan sel. Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi
seksual atau pada jaringan nuftah. Diferensiasi sel adalah suatu perubahan sel
dimana sel yang telah mencapai volume pertumbuhan akhir menjadi terspesialisasi
sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan, organ atau organisme baru.
Diferensiasi meliputi 2 hal :
·
Perubahan
struktur dan aktivitas biokimia.
·
Perubahan
aktivitas fisiologis.
Diferensiasi sel
terjadi karena :
Semua informasi genetik yang
dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan kepada sel anak pada saat
pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh
setiap sel, sehingga setiap organ pada organisme dapat berkembang pada jalur
yang tepat. Dalam perjalanan proses perkembangan, setiap informasi genetik yang
tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau disimpan dan tidak digunakan.
Semua sel anak mula-mula
memperoleh semua informasi genetik, tetapi bila pada jaringan tertentu tidak
diperlukan lagi akan mengalami degenerasi.
Semua informasi genetik
diwariskan sama banyak, tetapi pada jaringan tertentu informasi tersebut
dilipat gandakan.
2.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2.
Untuk
mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3.
Untuk
mengetahui siklus sel.
4.
Untuk
mengetahui diferensial sel
3.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2.
Bagaimana
pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
3.
Bagaimana
siklus pada sel?
4.
Apa
penyebab diferensiasi sel?
BAB
II
PEMBAHASAN
Pembelahan sel adalah
suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada
organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel
juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti
dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan
melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat
reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam
memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses
pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan
pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.
1. Pembelahan sel pada prokariotik
Pada sel prokariotik,
materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak dikelilingi
oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga
hijau-biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan
pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung
secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi
genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan
pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan
amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Ciri-ciri sel
prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus,
DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara umum
sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel
eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering
terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang jumlahnya ratusan.
2. Pembelahan sel pada eukariotik
Pada sel-sel eukariotik, hal
pembagian material genetik secara persis sama adalah lebih kompleks. Sebuah sel
eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dibanding sebuah sel
prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah
kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia
mempunyai 46 kromosom, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat
sel-sel ini membelah, setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan hanya
satu dari setiap 46 kromosom. Disamping
itu, sel-sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus
dibagi sec ara merata diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti
sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik.
Mikroorganisme yang eukariotik, misalnya protozoa, protista, dan semua jamur.
3. Siklus sel
Sel-sel mengalami
pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin
pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri
atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya)
masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa
hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi
yang tersedia.
Siklus sel merupakan
serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom sel dan
organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel
bernukleus), proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum
berlangsungnya proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis.
Sel yang mempunyai
kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel immature yang belum
memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan
memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi
membelah akan keluar dari siklus dan berdeferensiasi menjadi sel yang mature
dengan struktur dan fungsi tertentu.
Pada dasarnya siklus
sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M (Mitosis).
Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan
pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel
memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat
ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S
dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1,
Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan
sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif
secara biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23
jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel
dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang
tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu
cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam). Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra
waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk
memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan
M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada
G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat
berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika
kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan
memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start".
Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi
DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan sudah
tidak ada.
4. Bagian Tipe Pembelahan Sel
·
Amitosis
Adalah pembelahan inti secara
langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel
prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik
pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan
sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma
yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang
demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung
tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Kromosom
hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan
terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan
pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan
terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang
demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau
pembelahan sel secara langsung.
·
Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian
genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh
pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan
membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki
distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis
merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi
dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Hasil utama dari
mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri
dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung
informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus
menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan
terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus
sel.
Setelah penggandaan, tiap
kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan
pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak
dianggap sebagai kromosom.
Mitosis adalah cara
reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu
Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan
sintesis bahan-bahan inti.
Proses mitosis secara
konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase,
anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase
terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu
yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada
sel hewan dan sel tumbuhan. Hasil mitosis :
-
Satu
sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
-
Jumlah
kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
·
Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara
sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
-
Terjadi
di sel kelamin
-
Jumlah
sel anaknya 4
-
Jumlah
kromosen 1/2 induknya
-
Pembelahan
terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase
reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan
dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap
sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel,
yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
Hasil meiosis :
-
Satu
sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid
(n).
-
Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah
kromosom sel induknya.
-
Pembelahan
meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
Tujuan pembelahan sel secara
tidak langsung yaitu:
-
Mitosis
: regenerasi
-
Miosis
: mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
5. Penyebab Diferensiasi
Polaritas pada saat
pembelahan sel tidak merata. Perbedaan tersebut disebabkan karena penyebaran
senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub yang satu
konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya tinggi. Pembelahan
sel tidak setara . Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah sehingga
dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel anakan
ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu sel
anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.
Letak sel dalam
jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan). Faktor Hormon. Diperlukan
dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara langsung dan kerjanya relatif
lambat. Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll). Semua
sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens.
Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru. Khusus dalam kaitannya dengan diferensiasi
sel pada hewan atau manusia, setelah zigot terbentuk akan berkembang menjadi
morula dan kemudian berkembang lagi menjadi blastula. Blastula kemudian akan
berkembang lagi mejadi gastrula. Pada tahap gastrula ini lah akan terbentuk 3 lapisan
baru yaitu : Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm akan berdiferensiasi
menjadi kulit, rambut, sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan
berdiferensiasi menjadi otok, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan
alat ekskresi. Sedangkan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan
dan alat pernapasan seperti paru-paru.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian makalah ini,
diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan makhluk hidup. Setiap
sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya individu. Sel melakukan
reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis.
Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan
berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia untuk
menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
B.
Saran
Materi tentang BIOLOGI SEL
khususnya Mitokondria ini masih perlu dilengkapi, didalamnya masih banyak
terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun. Kepada
dosen mata kuliah bersangkutan serta semua pihak yang membaca makalah ini agar
memberi masukan sehingga makalah ini dapat lebih bermanfaat serta mudah di
mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang,
S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Campbell,
Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Foster,
Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
Heddy,
Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers
Satilah,
Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia
Patra,
rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis. http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22
maret 2012. samarinda
Prawirohartono.
2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.
Prawirosudhirjo.
2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.
No comments:
Post a Comment