

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA
MATA KULIAH HORTIKULTURA
YANG DIBIMBING OLEH DOSEN Yulianti
Hidayah, Sp, M.Pd
NORMAULIDA HIDAYAH 30612
G 4017
MUHAMMAD NORWARDANI 30612
G 4022
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI BANJARMASIN TAHUN 2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
Maha Rahman dan Maha Rahim, yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada
kita sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa pula kami haturkan ucapan terimakasih kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan batasan masalah dalam pembuatan makalah
ini, sehingga penulis dapat membuat makalah ini semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki.
Namun dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan
baik dalam segi tulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran kepada pembaca yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalah ini. Dan penulis harap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin . . . . . . . . . . . . . .
Banjarmasin,…2015
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang...................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah................................................................. 1
3.
Tujuan.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1.
Cahaya................................................................................... 2
2.
Suhu....................................................................................... 7
3.
Udara..................................................................................... 8
4.
Polusi Udara.......................................................................... 9
5.
Tanah..................................................................................... 11
6.
Air.......................................................................................... 14
7.
Mulsa..................................................................................... 15
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan............................................................................. 16
2.
Saran....................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Budi
daya tanaman holtikultura menghendaki perhatian yang serius, khususnya dalam
penentuan persyaratan ekologinya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sangat tergantung pada keadaan ekologi atau lingkungan di
mana tanaman tersebut tumbuh.
Apabila
tanaman diusahakan pada lingkungan yang memenuhi kebutuhan syarat tumbuhnya,
dapat dipastikan tanaman tersebut akan tumbuh dan bereproduksi secara maksimal.
Hal sebaliknya akan terjadi apabila, tanaman tersebut tumbuh pada lingkungan
yang tidak/kurang mendukung.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi holtikultura dapat dikelompokkan atas factor iklim
(cahaya, suhu, dan keadaan udara) dan factor medium tumbuh (tanah dan air)
2.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
pengaruh factor iklim dalam pertumbuhan tanaman ?
2.
Bagaimana
pengaruh factor medium dalam pertumbuhan tanaman ?
3.
Bagaimana jika
kurang terdapat cahaya dalam pertumbuhan tanaman ?
3.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengaruh factor iklim dalam pertumbuhan tanaman.
2.
Mengetahui
pengaruh factor medium dalam pertumbuhan tanaman.
3.
Mengetahui jika
kurang terdapat cahaya dalam pertumbuhan tanaman.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Cahaya
Matahari
adalah sumber energi terbesar bagi fotosentesis dan proses metabolism tanaman lainnya,
namun radiasi matahari yang mencapai ke bumi jumlahnya sedikit sekali,
sebagaimana diilustrasikan pada gambar dibawah.

Hal
ini disebabkan oleh adanya berbagai gas, uap air, dan debu sebagai komponen
atmosfer bumi yang menyerap sebagian besar radiasi matahari tersebut (misalnya
ozon yang menyerap cahaya gelombang panjang sehingga menghindarkan peningkatan
suhu yang berlebihan pada permukaan bumi). Jadi, atmosfer bumi pada hakikatnya adalah
suatu selubung gas yang menyaring sebagian besar cahaya matahari, dan hanya
meloloskan cahaya tampak (visible light) dalam jumlah yang cukup memadai untuk
fotosentesis dan sedikit sekali meloloskan cahaya tidak tampak (invisible
light), sehingga suhu permukaan bumi tetap terjaga pada tingkat yang moderat
(sedang).

1.
Pengaruh
Intensitas Cahaya
Berdasarkan
kebutuhanya akan intensitas cahaya optimum, tanaman hortikultura dapat
dikelompokkan menjadi :
a.
Tanaman yang
menghendaki intensitas cahaya matahari rendah à tanaman naungan.
b.
Tanaman yang
menghendaki intensitas cahaya matahari sedang à tanaman setengah naungan.
c.
Tanaman yang
menghendaki intensitas cahaya matahari tinggi à tanaman cahaya penuh.
d.
Tanaman yang
tumbuh dengan baik pada segala kondisi intensitas cahaya matahari à tanaman cahaya dan naungan.
Apabila
intensitas cahaya berada dalam kisaran yang optimum untuk pertumbuhan serta
perkembangan tanaman, dan tanaman tersebut mendapatkan perlakuan yang baik,
maka akan diperoleh hasil panen yang tinggi. Apabila intensitas cahaya berada
dalam kisaran yang optimum, maka jumlah energi yang tersedia untuk penggabungan
CO2 dan air menjadi sangat rendah, sehingga pembentukan karbohidrat
menjadi tertekan. Akibatnya, terjadi penurunan pada hasil panen. Sementara itu,
apabila intensitas cahaya berada di atas kisaran optimum, maka hasilnpanen yang
diperoleh juga akan mengalami penurunan dikarenakan :
a.
Berkurangnya
kadar klorofil
b.
Meningkatnya
suhu daun
c.
Penonaktifannya
enzim dalam daun

2.
Pengaruh
Kualitas Cahaya
Komposisi
cahay dapat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman, yang dapat dilihat dari
berat kering tanaman serta fase-fase vegetative reprofuksinya. Pada tanaman
tomat, produksi bahan kering akan lebih besar bila ditanam dibawah cahaya biru
dibandingkan dibawah cahaya putih atau hijau.
Pita cahaya mempengaruhi proses-proses fotoreaksi
berada pada kisaran 300-800 nm. Fotosentesi yang paling efisien adalah kisaran
cahaya jingga-merah (650 nm) hingga biru (440 nm) pada spectrum cahaya tampak.

3.
Pengaruh Lama
Cahaya
Cahaya
juga mempengaruhi berbagai respon respon tanaman lain, seperti perkecambahan,
pembentukan umbi, pembungaan, dan ekspresi kelamin. Pengaruh lama cahaya
disebut juga Fotoperiodesitas.

a.
Pengaruh
Fotoperiodesitas dengan karbohidrat tanaman
Pada umumnya semakin lama periode cahaya, maka
semakin banyak karbohidrat yang dibentuk pada fotosentesis. Dan semakin pendek
periode malamnya akan semakin sedikit karbohidrat yang digunakan pada
respirasi. Sebagai contoh, stroberi yang diusahakan pada musim panas di daerah
beriklim sedang memberikan hasil yang lebih besar dengan rasa buah lebih manis
dan aroma lebih baik dibandingkan stroberi yang dihasilkan di daerah tropic
yang panjang hari dan panjang malam relative sama.
b.
Pengaruh
Fotoperiodesitas dengan saat pembentukan kuncup bunga
Periode cahaya juga menentukan inisiasi pembentukan
kuncup bunga. Tanaman yang menghendaki periode cahaya lebih panjang (14-16 jam
perhari) daripada periode gelap untuk inisiasi pembentukan bunganya disebut
tanaman hari panjang, sedangkan tanaman yang menghendaki lama cahaya lebih
pendek (8-10 jam perhari) daripada periode gelap disebut tanaman hari pendek.
Penggolongan tanaman
berdasarkan kebutuhan panjang hari

2.
Suhu
Secara
umum, pertumbuhan tanaman berlangsung pada kisaran minimum 4,5oC
hingga suhu maksimum 36oC. Namun, untuk memungkinkan tanaman untuk
melangsungkan fotosentesis dengan laju maksimum dan respirasi normal tanaman
menghendaki suhu yang disebut suhu optimum. Oleh karena tanaman memiliki laju
fotosentesis yang tinggi bersamaan dengan belangsungnya respirasi yang normal
dalam kisaran suhu yang berbeda, maka tanaman dapat digolongkan sebagai
berikut.
1.
Tanaman daerah
dingin (subtropis)
2.
Tanaman daerah
pana (tropis)
Penggolongan tanaman
berdasarkan kebutuhannya akan suhu optimum

1.
Hubungan Suhu
Malam Optimum dengan Fase ppertumubhan Tanaman
2.
Kerusakan
Jaringan Akibat Suhu Rendah
3.
Kerusakan
Jaringan Akibat Suhu Tinggi
4.
Pengaruh Suhu
Malam Yang Tinggi

3.
Udara
Udara
tersusun atas lebih kurang 78% nitrogen, 21% oksigen, 0,9 argon, 0,03%
karbondioksida, 0,07% gas lainnya. Selain itu, di dalam udara terdapat berbagai
polutan dari senyawa-senyawa organic dan anorganik yang sebagian besar
merupakan produk dari reaksi fotokimia antara cahaya matahari dengan hasil
pembakaran.
1.
Oksigen
Oksigen
sangat banyak terdapat di udara, dan tanaman akan mengalami kekurangan oksigen
hanya bila terjadi banjir di perakaran.
2.
Karbondioksida
Jika
berlebihan CO2 akan menjadi racun bagi tanaman, tapi jika normal CO2
kehadirannya sangat pentik bagi tanaman sebagai sumber karbon.

3.
Nitrogen
Penambatan
nitrogen secara kimiawi dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut : udara
dikombinasikan dengan nitrogen (yang diperoleh daringas alam) untuk
menghasilkan ammonia (NH3). Ammonia dapat disimpan di dalam wadah
bertekanan dan diinjeksikan kedalam tanah, atau dapat dikombinasikan dengan CO2
untuk menghasilkan urea dengan reaksi CO2 + 2 NH3 à CO(NH2)2 + H2O
atau dengan asam nitrat untuk menghasilkan ammonium nitrat dengan reaksi NH3
+ HNO3 à
NH4NO3
4.
Polusi Udara
1.
Ozon
Sumber
ozon yang utama adalah mesin kendraan bermotor. Oksida nitrat (NO) yang
dilepaskan ke udara dari mesin kendaraan bereaksi dengan oksigen dan membentuk
nitrogendioksida, yang kemudian bereaksi dengan komponen atmosfer lainnya dan melepaskan
oksigen yang berkombinasi dengan oksigen (O2) molekuler membentuk O3
(ozon). Kadar ozon normal berkisar antara 100-200 ppm. Pengaruh ozon terhadap
tanaman:
a.
Mempengaruhi
laju fotosentesis
b.
Membuat stomata
menutup sehingga pertukaran gas jadi terhambat
c.
Respirasi
meningkat
2.
Belerangdioksida
Belerangdioksida
(SO2) sebagai hasil dari pembakaran batubara dan biasanya masuk melalui stomata pada tanaman
dan bias menggangu proses-proses pada tanaman.
3.
Flourida
Gas
ini dilepaskan ke udara ketika batuan mineral yang mengandung mineral seperti
mika, hornblende, dan cryolite mengalami pelelehan, atau ketika senyawa
flourida digunakan sebagai katalis atau sebagai senyawa pengeras.
4.
Smog
Gas
ini penggabungan antara kabut dengan asap smoke (rokok).
5.
Hujan Asam
Hujan
asam terjadi saat pembakaran minyak dan batubara dikawasan industry.
5.
Tanah
1.
Unsur-Unsur
Esensial
Pada
tahun 1830, Sach dan Knop berhasil membuktikan adanya unsur-unsur didalam
tanaman yang meliputi: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N),
Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Belerang (S), Magnesium (Mg), dan Besi
(Fe). Selain itu juga dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yakni: Mangan (M), Boron
(B), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Molibdat (Mo). Kelima belas unsur tersebut
mutlak diperlukan oleh tanaman yang dikenal sebagai unsur hara esensial.
2.
Gejala
defisiensi unsur hara


Gejala defisiensi unsur hara sangat tergantung pada
dua factor sebagai berikut.
1.
Peranan dari
unsur-unsur itu sendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2.
Cepat atau
tidaknya unsur-unsur tersebut ditranslokasikan dari daun-daun tua ke daun-daun
yang lebih muda (mobilitas unsur hara).
3.
Suplai hara
melalui simbiosis
a.
Asosiasi
Mikoriza
Mikoriza ada dua
macam, yaitu: ektomikoriza (mikoriza eksternal) dan endomikoriza (mikoriza
internal).

b.
Penambatan
Nitrogen
Pada akar
tanaman kacang-kacanagn dapat dijumpai bintil, yang didalamnya berwarna pink,
dimana hidup bakteri penambat nitrogen dari genus Rhizobium.

6.
Air
1.
Suplai Air dan Pertumbuhan
Tanaman
Pengaruh
lain dari suplai air adalah menutupnya stomata, mulai dari menutup sebagian
hingga menutup secara keseluruhan bila terjadi cekaman air yang parah. Hal ini
membatasi atau bahkan secara keseluruhan menghalangi keluarnya air melalui
stomata sehingga kemampuan tanaman untuk menyerap air medium tumbuhnya semakin
berkurang. Akibatnya penurunan laju fotosentesis yang berakibat pada terjadinya
kemunduran pertumbuhan tanaman
2.
Fase Kritis
Bagi
kebanyakan tanaman semusim, saat berbunga merupakan fase kritis karena pada
saat berbunga pertumbuhan akar akan tertekan sehingga akar-akar baru yang
kontakdengan air jumlahnya sedikit
3.
Mekanisme
Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Fungsi akar
selain menahan tegaknya tanaman di atas tanah, yang paling utama adalah sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhan air yang sangat banyak diperlukan oleh daun.
Biasanya air diserap oleh akar-akar muda, di mana penyerapan terjadi secara
langsung melalui epidermis akar.

7.
Mulsa
Mulsa
didefinisikan sebagai setiap bahan, baik organic maupun anorganik yang
dihamparkan pada permukaan lahan pertanian dengan tujuan untuk menciptakan
kondisi lingkungan mikro (terutama tanah) yang baik guna mendukung pertumbuhan
tanaman. Beberapa keuntungan penggunaan mulsa adalah:
1.
Mempertahankan
kelembaban tanah
2.
Mengurangi laju
erosi
3.
Dapat menekan
pertumbuhan gulma
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Apabila tanaman diusahakan pada lingkungan yang
memenuhi kebutuhan syarat tumbuhnya, dapat dipastikan tanaman tersebut akan
tumbuh dan bereproduksi secara maksimal. Hal sebaliknya akan terjadi apabila,
tanaman tersebut tumbuh pada lingkungan yang tidak/kurang mendukung.
Budi daya tanaman holtikultura menghendaki perhatian
yang serius, khususnya dalam penentuan persyaratan ekologinya. Hal ini
dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat tergantung pada keadaan
ekologi atau lingkungan di mana tanaman tersebut tumbuh.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi holtikultura dapat dikelompokkan atas factor iklim
(cahaya, suhu, dan keadaan udara) dan factor medium tumbuh (tanah dan air)
2.
Saran
Materi tentang Hortikultura
ini khususnya Ekologi Tanaman Hortikultura ini masih perlu dilengkapi,
didalamnya masih banyak terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan yang
dimiliki oleh penyusun. Kepada dosen mata kuliah bersangkutan serta semua pihak
yang membaca makalah ini agar memberi masukan sehingga makalah ini dapat lebih
bermanfaat serta mudah di mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Dasar-Dasar Hortikultura/ Prof. Dr. H. Zulkarnain/Bumi Aksara
No comments:
Post a Comment